Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri, saya mewakili segenap makhluk ajaib yang menulis di mehnotes mengucapkan Minal Aidin wal Faizin serta mohon maaf lahir dan batin.
Setelah beberapa edisi mehnotes lalu yang dibombardir isu serius, mari rehat sejenak dengan membahas isu yang sedikit ringan: Film.
Film itu fleksibel. Ia bisa menjadi pengisi kekosongan waktu ketika senggang, atau justru menjadi tujuan utama ketika buku atau komik favorit diadopsi ke layar perak. Film bisa menjadi mesin pembuat ceria ketika suasana hati sedang temaram, atau menjadi teman untuk merenung ketika hati dilanda kelabu. Film juga komplit. Ia menjadi tempat bermain dan belajar (Be-O-Be-O.. Bob.. koq jadi majalah anak-anak begini?!). Banyak kesenangan dan pelajaran hidup (yang klise tapi tidak jarang benar) yang saya peroleh dari film, yang mungkin muncul karena keterbatasan dalam pergaulan atau kondisi yang tidak mendukung lainnya (misal: bagaimana tetap rendah hati walau punya kekuatan Superman). Oleh karena itu, film selalu mendapat tempat yang khusus di hati saya.